Jadi wanita dewasa itu harus kuat. Jadi wanita dewasa haruslah tegar dan tahan banting. Apalagi setelah menikah dan memiliki anak.
Dalam rumah tangga, seorang ibu rumah tangga adalah asisten suaminya. Tangan kanan suami. Partner kerja suami. Pekerjaannya? Membantu suami mengurus rumah sembari suami bekerja di luar banting tulang mencari nafkah. Itulah prinsip dasar berumah tangga.
Fungsinya untuk apa?
Supaya kehidupan tetap berjalan semestinya. Bisa makan, berpakaian, beristirahat selayaknya kebutuhan orang bernyawa.
Dalam rumah tangga itu tentu ada bumbu-bumbu yang menambah nikmatnya kehidupan: cinta, kasih sayang, buah hati.
Dengan kenikmatan hidup inilah, manusia harusnya bersyukur dan tidak lalai dalam tujuan hidup sebenarnya di dunia. Mengabdi pada Allah Subhaanahu wata'ala.
Kembali ke topik wanita.
Wanita dewasa yang menjadi ibu dalam rumah tangga, haruslah tangguh. Harus mampu menciptakan rumah yang damai dan tentram. Harus bisa menciptakan kebahagiaan anggota rumah itu, meski harus mengorbankan kebahagiaan sendiri. Meski harus merelakan tenaga dan pikiran terkuras.
Ibu adalah jantung dan hatinya sebuah keluarga. Senyum dan tawanya keluarga. Sumber warna yang menghiasi kehidupan rumah tangga.
Dengan peran ibu yang besar, maka wanita dewasa ini dituntut untuk bisa jadi sosok yang kuat, tegar, sabar, ikhlas dan tentu saja cerdas. Bisa mengakali dan menemukan solusi, mampu menjadi terang dalam gelap, jadi lapang dalam sempit.
Dengan kekuatan super dan semua kelebihannya itu, tetap, ibu dalam rumah tangga adalah wanita rapuh yang juga butuh suntikan semangat dari anggota keluarga yang lain. Butuh penghargaan, dihargai segala usahanya. Butuh dibesarkan hatinya dengan kata-kata manis. Butuh ditunjukkan rasa bangga memiliki istri dan ibu sepertinya.
Buat para suami, istimewakan istrimu. Dia makhluk luar biasa yang Allah Subhaanahu Wata'ala kirimkan untuk mendampingimu. Menjadi asisten pribadi yang selalu mendukungmu, menyiapkan kebutuhanmu, apapun profesimu.
Istri adalah orang pertama yang wajib kalian, para suami, dahulukan kepentingannya. Kalian prioritaskan kebahagiaannya, sekalipun ia tidak pernah meminta. Sebenarnya bukan karena ia tidak ingin, hanya saja tidak mau merepotkanmu.
Begitu besarnya pengorbanan seorang istri. Ia akan meletakkan kepentingan suami dan anak-anak di atas kepentingannya. Jika ia sendiri mengenyampingkan keperluan pribadinya, tugas kalian para suamilah yang harusnya bisa lebih peka terhadap apa yang paling diinginkan dan dibutuhkan istri.
Istri adalah orang pertama yang wajib kalian, para suami, dahulukan kepentingannya. Kalian prioritaskan kebahagiaannya, sekalipun ia tidak pernah meminta. Sebenarnya bukan karena ia tidak ingin, hanya saja tidak mau merepotkanmu.
Begitu besarnya pengorbanan seorang istri. Ia akan meletakkan kepentingan suami dan anak-anak di atas kepentingannya. Jika ia sendiri mengenyampingkan keperluan pribadinya, tugas kalian para suamilah yang harusnya bisa lebih peka terhadap apa yang paling diinginkan dan dibutuhkan istri.
Buat para anak, hormati dan sayangi ibumu. Begitu banyak pengorbanan ibu yang kalian tidak akan mampu lakukan apapun untuk mampu mengimbangi usahanya dalam merawat dan membesarkan kalian.
Semoga para ibu rumah tangga di dunia, selalu dalam berkah dan lindungan-Nya. Setiap lelah mereka menjadi Lillaah, dan surga menjadi ganjaran untuk setiap keikhlasannya. Aamiin.
0 Comments