Saat buka media sosial, kita tentu tidak asing dengan postingan jualan para teman di media sosial tersebut. Karena memang, di zaman yang serba digital ini, media sosial tidak hanya digunakan sebatas media bersosialisasi tapi juga sangat efektif dalam dunia marketing alias penjualan.
Macam-macam modelan orang jualan di Facebook, mulai dari upload foto produk dengan disertai keterangan tentang produknya, hingga menggunakan media video atau visual lewat postingan maupun siaran langsung. Kedua cara ini sah-sah saja, btw.
Bagaimana dengan proses transaksinya?
Dalam bertransaksi, ada yang lewat inbox, dalam artian, jika calon pembeli tertarik dengan produk, maka nanti penjual akan mengajaknya bertransaksi lewat inbox/japri (jalur pribadi). Di sana nanti akan ada percakapan lanjutan tentang produk, mulai dari detail produk, harga, hingga pembayaran dan pengiriman.
Tapi sekarang ada juga yang saat calon pembeli tertarik untuk membeli produk, orang yang memposting barang dagangan malah meminta calon pembeli tersebut mengeklik link/tautan.
Nah, yang begini gimana? Apakah ini indikasi penipuan atau bagaimana?
Jawabannya, TIDAK. Bukan indikasi penipuan tapi si pemosting bukanlah penjual produk yang ia posting. Ia hanyalah ibarat katanya "makelar" yang hanya bertugas "menjembatani" antara pembeli dan penjual.
"Menjembatani" ini dilakukan lewat link/tautan yang disuruh klik itu. Jika nanti calon pembeli tertarik untuk membeli produk dan mengeklik tautan yang disediakan, maka nanti otomatis calon pembeli akan masuk ke market place di mana produk itu dijual. Dalam hal ini, contohnya Shopee.
Setelah itu, silahkan calon pembeli melihat deskripsi produk dan melakukan transaksi di Shopee.
Jadi, dari sini bisa kita simpulkan bahwa saat kita ingin membeli suatu produk yang diposting di media sosial, kemudian kita diminta untuk mengeklik tautan/link, maka itu bukanlah tindakan berbahaya. Bukan modus penipuan.
Besar kemungkinan si pemosting bukanlah penjual produk, tapi salah seorang anggota Shopee Affiliate Program.
0 Comments