Credited by: Pixabay |
Pillow berarti bantal. Talk berarti berbicara atau mengobrol. Namun begitu, pillow talk bukan berarti bantal yang saling berbincang-bincang ria. Bukan. Walaupun pada nyatanya, saat ini dalam kamar pasangan suami istri, memang lebih banyak bantal yang saling berinteraksi, daripada pasangan suami-istri itu sendiri.
Sejak kehadiran handphone pintar, manusia jadi sangat pintar berinteraksi di dunia maya, namun kaku di dunia nyata. Ketika di media sosial bisa mengetik begitu banyak kata, saat bertemu lansung, seperti kehabisan kata-kata.
Hal ini juga yang terjadi pada suami istri zaman now. Istri punya banyak waktu untuk bercerita mengenai berbagai perasaan dan aktivitas hariannya pada Facebook, daripada bercerita kepada suaminya sendiri. Bahkan tidak jarang, ada yang curhat online di media sosial tentang permasalahan hidup dan rumah tangga yang tengah dihadapi.
Sejatinya, suami-istri merupakan pasangan hidup yang fungsinya saling melengkapi dan menguatkan. Saling berbagi suka-duka. Jika permasalahan yang ada bukannya diselesaikan berdua, tapi meminta pendapat dan jalan keluar dari pihak lain, apa artinya pasangan hidup itu hadir dalam kehidupan kita?
Dengan fenomena seperti ini, maka pillow talk benar-benar sebuah solusi yang nyata. Menjadi jalan keluar atas ketimpangan komunikasi dan interaksi suami-istri yang belakangan sangat banyak terjadi, dan menjadi alasan tingginya angka perceraian di Indonesia.
Pillow talk, sederhananya adalah obrolan di tempat tidur. Ini bisa dilakukan sebelum tidur, tepatnya sebelum melakukan hubungan suami-istri ataupun setelahnya.
Dalam melakukan pillow talk ini, untuk sejenak, pasangan suami-istri diharapkan agar melepaskan perhatian dari gadget secara penuh, untuk sesaat. Alihkan perhatian dan fikus itu kepada pasangan hidup, suami atau istri. Mulai obrolan basa-basi seputaran kegiatan harian, perasaan dan kendala apa yang dihadapi. Bisa juga pembahasan seputar anak, baik perkembangan maupun kemunduran. Banyak hal yang bisa diperbincangkan.
Sentuhan pada badan dan layar gadget, pindahkan secara sempurna ke tubuh dan wajah pasangan. Bisa dengan menggenggam tangannya, mengusap pucuk kepalanya, merangkulnya ataupun membelai wajahnya. Banyak sentuhan kecil yang maknanya begitu besar untuk menumbuhkan perasaan nyaman pada pasangan, perasaan merasa dicintai secara sempurna. Apalagi jika dilakukan suami kepada istri.
Jika sudah begini, mengobrol santai dengan suasana tenang dan perasaan nyaman, apapun topik pembicaraan, bahkan permasalahan hidup yang berat sekalipun, akan terasa ringan.
Sebagai contoh, masalah keuangan. Di saat situasi ekonomi begitu sulit, kebutuhan banyak dan ada beban cicilan yang harus dibayar, tentu suami-istri akan cemas dan takut. Jadinya gelisah. Ketika istri memutuskan curhat di Facebook, atau pada sahabat setianya seklipun, palingan yang ia dapat hanya kata-kata motivasi agar terus sabar dan berdoa. Hanya sekedar penguatan yang pada saat bercerita akan merasa lega, setelah obrolan selesai, bayangan masalah itu akan kembali datang.
Akan berbeda keadaannya, jika ia melakukan pillow talk dengan suami. Sebelum tidur, mengobrol santai di tempat tidur sambil mendekap pinggang suami. Cerita tentang keperluan dapur, kebutuhan anak, bla bla bla. Suami nantinya juga mengeluarkan beban perasaan terkait permasalahan dalam pekerjaan. Akhirnya berdua saling mengeluarkan unek-unek.
Dengan begitu, memang masalah keuangan tidak lansung teratasi. Namun dengan saling bercerita, beban perasaan dan kekhawatiran di dalam diri masing-masing akan tercurahkan. Ada rasa lega telah berbagi curahan hati dengan pasangan. Semakin terasa kalau dalam kesulitan hidup, kita tidak sendiri. Ada suami atau istri yang setia menemani.
Kemudian, tentu pembahasan tidak lantas habis. Pasti akan berlanjut pada topik bagaimana penyelesaian masalah. Apa rencana yang bisa dilakukan agar masalah ekonomi yang sedang dihadapi, bisa teratasi. Akhirnya berembuk, saling sepakat, saling mendukung dan menyemangati.
Indah, bukan?
Begitupun dengan masalah-masalah lain. Intinya, jangan sampai ada yang disembunyikan dari pasangan, yang malah dibukakan kepada orang lain. Lebih baik saling terbuka, saling bicara. Dan pillow talk adalah salah satu solusinya.
Selamat mencoba!
0 Comments