"Mertua saya cerewet, saya tidak betah."
"Mertua terlalu ikut campur urusan rumah tangga kami."
"Aku tidak dianggap di rumah mertua, ingin ngontrak aja."
"Mertuaku tidak menghargai kerja kerasku di rumah."
"Mertua dan ipar saya tidak menganggap saya ada di rumah itu."
"Mertua gue bla ... Bla ... Bla."
Itulah contoh keluhan menantu perempuan yang tinggal di rumah mertua. Yang merasa terzhalimi dengan tingkah mertuanya kepadanya.
Alaminya, setiap manusia ingin disayangi dan diperlakukan dengan baik. Begitupun menantu yang ingin disayang dan dibaiki oleh mertua. Ingin diperlakukan sebagaimana orang tuanya memperlakukannya di rumah sendiri.
Namun, jika kalian berada pada suasana harus tinggal serumah dengan mertua, dan merasa tidak nyaman dengan kenyataan itu, tapi tidak bisa pindah, coba baca ulasan berikut. Inilah beberapa cara agar betah tinggal bersama mertua dan ipar yang bisa kamu coba praktekkan.
1. Sejatinya, menantu adalah orang lain yang akhirnya menjadi keluarga setelah adanya ikatan pernikahan. Sadari diri kalian bahwa kalian di sana pendatang. Selayaknya pendatang, jangan berharap banyak diperlakukan istimewa, tapi berusahalah mengistimewakan keluarga suami, baik mertua maupun ipar-ipar dan ponakan semua.
2. Berusahalah mengakrabkan diri dengan mertua. Anggap mereka sebagai orang tua sendiri. Sering-sering berkomunikasi dengannya, walau hanya sekedar obrolan basa-basi. Jangan sampai larut dalam keadaan canggung karena diantara kalian hanya diam, tanpa ada yang mau memulai obrolan lebih dahulu.
Sebagai orang yang lebih muda, sepantasnyalah menantu yang mengajak mertua berbicara duluan. Jangan menunggu mertua yang memulai, apalagi jika kondisinya, mertuamu bukan tipikal orang yang hangat padamu. Jika lama-lama sering berkomunikasi, niscaya akan tercipta kearaban dan kedekatan emosional yang baik antara kalian, yang nantinya juga baik untuk kenyamananmu tinggal bersama mertua.
3. Sok asyiklah pada mertua. Cari-cari kesempatan untuk bisa melakukan aktivitas bersama, sehingga bisa membuatmu leluasa mengobrol dengannya.
Saat masak bersama, contohnya. Itu bisa jadi kesempatan mengakrabkan diri dengan mengobrol tentang masakan. Puji masakannya dan tanyakan bagaimana tips memasak enak ala ibu mertuamu itu.
Bisa juga diiringi dengan bercerita pada mertua tentang hal baik suamimu. Puji suamimu yang notabene anak mertuamu. Kemudian tanyakan padanya bagaimana ia mendidik anaknya sehingga bisa seperti itu. Buat ia merasa sebagai orang tua panutanmu.
Kemudian, ceritakan juga hal-hal konyol suamimu yang memancing tawa antara kalian. Hal ini juga bisa memancing ia nantinya untuk bercerita tentang masa kecil suamimu. Niscaya kecanggungan yang ada akan sirna karena cerita lucu yang membuat kalian tertawa bersama. Tapi harus tetap ingat, lucu tidak lucu cerita mertuamu, ikutlah tertawa bersamanya saat ia berusaha menceritakan hal-hal yang menurutnya lucu.
Kemudian, ceritakan juga hal-hal konyol suamimu yang memancing tawa antara kalian. Hal ini juga bisa memancing ia nantinya untuk bercerita tentang masa kecil suamimu. Niscaya kecanggungan yang ada akan sirna karena cerita lucu yang membuat kalian tertawa bersama. Tapi harus tetap ingat, lucu tidak lucu cerita mertuamu, ikutlah tertawa bersamanya saat ia berusaha menceritakan hal-hal yang menurutnya lucu.
4. Tunjukkan pada keluarga suami kalau kamu menantu yang baik, yang peduli pada keluarga suami. Jika ada rezeki berlebih, sisihkan sedikit untuk mertua. Pura-puranya uang yang disisihkan pengalihan budget yang harusnya untuk mengontrak. Kan kamu sudah dapat tinggal gratis. Tentu saja dengan catatan, uang yang diberikan untuk mertua itu, kamu sendiri yang memberikan, jangan suami.
5. Meskipun kamu tipe orang pendiam, jangan bertahan dengan sikap pendiam itu di rumah mertua. Jangan pertahankan ego "tidak bicara kalau tidak diajak bicara". Itu bisa jadi bumerang untuk diri sendiri: dicuekin, tidak diajak bercerita, sehingga kamu bisa saja terperangkap pada situasi menjadi penonton di tengah riuhnya obrolan anggota keluarga yang lain. Dan dikacangin itu sungguh tidak enak rasanya.
Jika kamu dikacangin, sebenarnya itu bukan berarti keluarga suami tidak menyukaimu, tidak menghargai kamu, tapi memang obrolan akan asyik jika orang yang diajak mengobrol adalah orang yang antusias dengan obrolan. Yang melibatkan diri dalam obrolan, bukan yang hanya diam menyimak.
6. Jika sekedar menyisihkan rezeki untuk memberi mertua terasa berat dan kondisi keuangan tidak memungkinkan, sesekali traktirlah anggota keluarga dengan cemilan kecil. Sore-sore misalnya, kamu pergi ke luar dan pulang-pulang membawa barang sekotak dua kotak martabak manis atau sekantong gorengan seribuan. Ini akan menjadi moment membahagiakan bagi anggota keluarga.
Ciptakan suasana kumpul-kumpul sore keluarga, sambil makan cemilan, ditingkah dengan obrolan santai cekaka-cekiki. Indah, bukan?
7. Inti dari semua cara agar betah serumah dengan mertua dan ipar itu adalah dengan menjadi pribadi yang tidak kaku. Anggap rumah mertua berikut semua anggota keluarga di sana, sebagai rumah sendiri dan keluarga sendiri. Bersikaplah sebaik dan seakrabnya dengan rumah beserta seluruh isinya. Jangan mengharap lebih, tapi berbuatlah lebih. Jika sudah begitu, percayalah, mereka akan membalas lebih.
Nah, itulah cara-cara agar betah tinggal di rumah mertua. Cara agar keluarga suami senang dengan kita dan menganggap kita sebagai keluarga sendiri. Cara untuk meruntuhkan doktrin "tinggal serumah dengan mertua itu menyiksa dan menakutkan". Karena sejatinya, segala sesuatu akan terasa indah dan menyenangkan jika kita tahu cara mengantisipasi dan mengakalinya. Hanya butuh sedikit usaha dan pengorbanan ego. Percayalah!
Selamat mencoba ...!
0 Comments